Selasa, 03 Juli 2012

Tender 3G Tidak Dipercepat, Akses Internet Akan Lambat

Pemerintah masih mengundurkan rencana tender kanal ketiga (third carrier) frekuensi 3G dari semula April 2012 ke Agustus 2012. Jika tidak dipercepat, maka dikhawatirkan kecepatan internet akan lambat.

Penggagas IndoLTE Forum Heru Sutadi menjelaskan pemakaian dua kanal 3G di masing-masing operator khususnya operator besar saat ini sudah padat. Jika tidak segera mendapatkan kanal ketiga 3G, maka dikhawatirkan akan mengganggu layanan data pengguna bahkan layanan suara (voice) dan pesan singkat.

"Trafik layanan 3G di tiga operator besar sudah padat. November mendatang, trafiknya bisa mencapai 90 persen. Tahun depan bisa macet. Konsumen tidak akan dapat layanan berkualitas termasuk sms, voice maupun internet," kata Heru saat diskusi media di Resto Sere Manis Jakarta, Selasa (26/6/2012).

Untuk bisa mendapatkan layanan 3G secara optimal, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika diminta agar segera mempercepat lelang kanal ketiga 3G khususnya di blok 11 dan blok 12.

Hingga saat ini, pemerintah memang masih melakukan persiapan tender kanal ketiga 3G di blok 11 dan blok 12. Ada wacana juga akan menaikkan biaya tender hingga menjadi 200 miliar.

"Sekarang kondisinya sudah akan kritis. Untuk memenangkan kompetisi makanya operator minta tambahan frekensi," tambahnya.

Saat ini, sudah ada empat operator besar yang berminat dalam melisensi teknologi 3G. Misalnya Telkomsel, XL Axiata, Axis Telekom Indonesia dan Hutchison Telekom CP (Tri).

Pemerintah sendiri mengindikasikan akan melakukan tender kanal ketiga 3G pada kuartal III-2012. Namun biaya lelang untuk kanal tersebut sudah naik menjadi Rp 200 miliar.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menjelaskan bahwa kenaikan itu sudah didasarkan dengan faktor kekinian.

"Biaya lelang kanal ketiga 3G di blok 11 dan 12 akan menjadi Rp 200 miliar," kata Tifatul.

Lebih lanjut Tifatul menjelaskan harga lelang kanal 3G sebelumnya sekitar Rp 160-175 miliar.  Harga tersebut belum termasuk biaya perolehan (up front fee) dan biaya tahunan (annuel fee) kanal 3G.

Meski harga lelang kanal 3G dipatok cukup mahal dibanding tahun sebelumnya, Tifatul menjelaskan operator tidak akan kesusahan untuk memenuhi. Hal itu disebabkan keuntungan operator saat ini juga sudah cukup tinggi dibanding sebelumnya.

"Operator tidak akan repot, pendapatan mereka triliunan kok," jelasnya.

Sumber : tekno.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar