Rabu, 29 April 2015

Prinsip Berpegang Teguh

Nama :        M. ULYA ASRA
NPM   :        54411219
Kelas  :        4IA07

Menurut saya prinsip berpegang teguh adalah keputusan seseorang untuk senantiasa melakukan apa yang diyakini benar. Prinsip ini ditanamkan di dalam diri sendiri dan tidak berasal dari pihak luar. Semakin teguh seseorang berpegang terhadap keyakinannya maka semakin sulit dia dipengaruhi terhadap pengaruh dari luar.

Sifat berpegang teguh ini sangat penting dalam upaya membentengi diri dari hal-hal buruk di lingkungan sekitar karena manusia hidup di lingkungan yang penuh dengan keberagaman budaya, pola pikir, selera, dan lain-lain yang tentu saja tidak hanya terdiri dari hal-hal baik saja tapi juga terdapat hal-hal buruk. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi di era globalisasi yang pesat memudahkan orang untuk menyampaikan ide-idenya ke penjuru dunia.

Sebagai contoh, di negara kita masih banyak pemberitaan tentang oknum pejabat yang menyalahgunakan wewenangnya. Sering kita dengar oknum pejabat yang harus dipenjara karena terbelit kasus pidana korupsi dengan berbagai macam modusnya. Selain itu banyak sekali contoh yang menggambarkan bahwa masih banyak orang yang tidak berpegang teguh terhadap keyakinannya. hal ini dapat ditemukan di segala lapisan masyarakat, tidak hanya di lingkungan pejabat pemerintahan saja.

Terkadang saya sendiri pun masih belum sempurna dalam menegakkan prinsip berpegang teguh ini. Contohnya ketika saya memutuskan untuk mengikuti les bimbingan belajar persiapan UN sewaktu SMA. Waktu itu saya mendaftarkan diri dengan niat untuk mendapatkan nilai sebaik mungkin pada UN yang akan diadakan waktu itu. Bagaimanapun kuatnya niat untuk mendapat nilai UN yang baik, tetap saja keteguhan niat saya diuji oleh Tuhan.

Awal mula kegiatan les diadakan saya masih menjalaninya dengan antusias dan semangat yang bergebu-gebu. Sebulan pertama saya masih mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan di tempat les bimbel. Memasuki bulan kedua dan ketiga saya mulai diajak oleh teman-teman untuk bermain musik sehabis pulang sekolah, dan lain-lain. Saya masih sesekali teringat dengan kegiatan les saya, hingga memasuki bulan keempat dan seterusnya saya mulai sangat jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali mengikuti kegiatan les. Di sinilah saya menunjukkan karakter yang tidak sesuai dengan prinsip bepegang teguh dengan niat ketika mendaftar les bimbel.

Sampai akhirnya waktu pelaksanaan ujian tiba. Mudah ditebak, saya merasa kesulitan ketika mengerjakan soal-soal ujian tersebut. Rasa cemas dan menyesal muncul sesaat sesudah ujian selesai dilakukan. Saya terus merasa cemas sampai waktu pengumuman ujian tiba.

Ternyata hasil ujian saya memang tidak bisa dikatakan bagus walaupun saya tetap dianggap lulus ujian. Tetapi walaupun begitu hal ini tetap menjadi pelajaran penting bagi saya untuk tetap konsisten dan berpegang teguh pada hal-hal yang dianggap baik agar kejadian yang sama tidak terulang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar