Nama : M. ULYA ASRA
NPM : 54411219
Kelas : 4IA07
Menurut
saya prinsip berpegang teguh adalah keputusan seseorang untuk senantiasa melakukan
apa yang diyakini benar. Prinsip ini ditanamkan di dalam diri sendiri dan tidak
berasal dari pihak luar. Semakin teguh seseorang berpegang terhadap
keyakinannya maka semakin sulit dia dipengaruhi terhadap pengaruh dari luar.
Sifat
berpegang teguh ini sangat penting dalam upaya membentengi diri dari hal-hal
buruk di lingkungan sekitar karena manusia hidup di lingkungan yang penuh
dengan keberagaman budaya, pola pikir, selera, dan lain-lain yang tentu saja
tidak hanya terdiri dari hal-hal baik saja tapi juga terdapat hal-hal buruk.
Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi di era globalisasi yang pesat
memudahkan orang untuk menyampaikan ide-idenya ke penjuru dunia.
Sebagai
contoh, di negara kita masih banyak pemberitaan tentang oknum pejabat yang menyalahgunakan
wewenangnya. Sering kita dengar oknum pejabat yang harus dipenjara karena
terbelit kasus pidana korupsi dengan berbagai macam modusnya. Selain itu banyak
sekali contoh yang menggambarkan bahwa masih banyak orang yang tidak berpegang teguh
terhadap keyakinannya. hal ini dapat ditemukan di segala lapisan masyarakat,
tidak hanya di lingkungan pejabat pemerintahan saja.
Terkadang
saya sendiri pun masih belum sempurna dalam menegakkan prinsip berpegang teguh
ini. Contohnya ketika saya memutuskan untuk mengikuti les bimbingan belajar
persiapan UN sewaktu SMA. Waktu itu saya mendaftarkan diri dengan niat untuk mendapatkan
nilai sebaik mungkin pada UN yang akan diadakan waktu itu. Bagaimanapun kuatnya
niat untuk mendapat nilai UN yang baik, tetap saja keteguhan niat saya diuji
oleh Tuhan.
Awal
mula kegiatan les diadakan saya masih menjalaninya dengan antusias dan semangat
yang bergebu-gebu. Sebulan pertama saya masih mengikuti seluruh kegiatan yang
diadakan di tempat les bimbel. Memasuki bulan kedua dan ketiga saya mulai
diajak oleh teman-teman untuk bermain musik sehabis pulang sekolah, dan
lain-lain. Saya masih sesekali teringat dengan kegiatan les saya, hingga memasuki
bulan keempat dan seterusnya saya mulai sangat jarang atau bahkan tidak pernah
sama sekali mengikuti kegiatan les. Di sinilah saya menunjukkan karakter yang
tidak sesuai dengan prinsip bepegang teguh dengan niat ketika mendaftar les
bimbel.
Sampai
akhirnya waktu pelaksanaan ujian tiba. Mudah ditebak, saya merasa kesulitan ketika
mengerjakan soal-soal ujian tersebut. Rasa cemas dan menyesal muncul sesaat sesudah
ujian selesai dilakukan. Saya terus merasa cemas sampai waktu pengumuman ujian
tiba.
Ternyata
hasil ujian saya memang tidak bisa dikatakan bagus walaupun saya tetap dianggap
lulus ujian. Tetapi walaupun begitu hal ini tetap menjadi pelajaran penting
bagi saya untuk tetap konsisten dan berpegang teguh pada hal-hal yang dianggap
baik agar kejadian yang sama tidak terulang.