Rabu, 17 Juni 2015

Drs. H. Mohammad Hatta

NAMA                   :        M. ULYA ASRA
NPM                     :        54411219
KELAS                  :        4IA07
MATA KULIAH    :        PENGANTAR KOMPUTASI MODERN

TUGAS                 :        PEMIMPIN YANG PATUT DITELADANI


Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902. Beliau adalah pejuang, ekonom, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Beliau lahir dengan nama Muhammad Athar, namun populer dengan nama Mohammad Hatta atau Bung Hatta. Beliau juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri di kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Beliau wafat pada 14 Maret 1980 dan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Beliau dan Ir. Soekarno ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator pada tahun 1986, dan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2012.
Bung Hatta dibesarkan di lingkungan yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Ayahnya adalah keturunan ulama tarekat di Batuhampar, Sumatera Barat. Ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ayahnya meninggal ketika beliau berusia tujuh bulan. Kemudian ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, pedagang dari Palembang.
Bung Hatta mengenyam pendidikan formal di beberapa sekolah di Sumatera Barat. Selain itu beliau juga ditempa ilmu agama sejak kecil. Beliau pernah belajar agama dengan beberapa ulama setempat. Beliau juga pernah memperdalam ilmu agama di Mesir (Al-Azhar). Sejak usia muda beliau memiliki ketertarikan di bidang ekonomi melalui pedagang-pedagang yang masuk Serikat Usaha dan juga aktif di Jong Sumatranen Bond sebagai bendahara.
Perjuangan Bung Hatta dimulai ketika beliau bersekolah di Belanda Beliau masuk organisasi politik Indische Vereniging yang pada 1924 berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia. Bung Hatta pernah dihukum tiga tahun penjara karena dianggap terlibat dalam kegiatan partai terlarang pada tahun 1927 dan pada tahun 1931 beliau mundur dari PI.
Selama perjuangannya, Bung Hatta melalui berbagai macam tantangan. Pada 24 Februari 1934 beliau dibuang ke Digul, kemudian ke Banda Neira pada 1937. Selama diasingkan di Digul dan Banda Neira, Bung Hatta masih produktif menulis di koran dan majalah. Hal yang menarik adalah ketika diasingkan, beliau lebih banyak membawa buku-buku miliknya ke tempat pengasingan dibandingkan pakaiannya sendiri. Ia menghabiskan hari-harinya di pengasingan dengan membaca, menulis, bercocok tanam, dan memberi kursus kepada tahanan.
Seiring dengan masuknya Jepang ke Indonesia, Hatta dipindahkan ke Sukabumi pada tahun 1942 karena dikhawatirkan akan bekerjasama dengan Jepang. Setelah itu beliau kembali ke Jakarta untuk bertemu Mayor Jenderal Harada dan dijadikan penasihat bagi pihak Jepang. Hatta justru memanfaatkan kesempatan ini untuk membela kepentingan rakyat.
Tahun 1945, Bung Hatta menjadi bagian penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Beliau menjadi anggota Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI. Kemudian Bung Karno, Bung Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat dilantik oleh Jenderal Terauchi sebagai ketua dan wakil ketua PPKI di Dalat (Vietnam). Beliau juga berperan penting dalam persiapan proklamasi kemerdekaan mulai dari Peristiwa Rengasdengklok sampai rapat di kediaman Laksamana Tadashi Maeda.
Beliau terpilih menjadi Wakil Presiden pada 18 Agustus 1945 setelah sehari sebelumnya menjadi salah satu proklamator Indonesia. Sampai di sini perjuangan beliau masih jauh dari selesai. Belanda masih bersikukuh untuk merebut Indonesia kembali. Belanda melakukan dua kali agresi militer yang kemudian diselingi dengan berbagai perundingan mulai dari Persetujuan Linggarjati, sampai ke Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Delegasi Indonesia dipimpin Moh. Hatta. Tanggal 27 Desember 1949 kedaulatan NKRI kembali ke bangsa Indonesia dan diakui oleh Ratu Juliana tanpa syarat kecuali Irian Barat yang akan dirundingkan setahun kemudian.
Pada Desember 1956 Hatta memutuskan berhenti dari jabatan Wakil Presiden RI dikarenakan perbedaan pendapat dengan Bung Karno. Bung Hatta tidak ingin memasukkan unsur komunis dalam kabinet waktu itu. Beliau tidak pernah menyesal dengan keputusan tersebut sampai akhirnya wafat pada 14 Maret 1980.
Bung Hatta menghabiskan sebagian besar masa hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Dari usia muda beliau sudah menunjukkan kegigihan dan keberanian melawan kekuasaan penjajah. Beliau menunjukkan bahwa perjuangan tidak harus dengan angkat senjata. Ketika kemerdekaan sudah didapat, beliau tetap meneruskan perjuangan untuk mempertahankannya. Dan ketika beliau merasa sudah waktunya untuk berhenti, maka beliau pun mundur dari kekuasaan dengan elegan. 

Parallel Processing dan Komputasi dalam Komputasi Modern

NAMA                   :        M. ULYA ASRA
NPM                     :        54411219
KELAS                  :        4IA07
MATA KULIAH    :        PENGANTAR KOMPUTASI MODERN

Pada tugas “Pengantar Komputasi Modern” kali ini saya membahas materi tentang Komputasi Paralel, mulai dari definisi, kekurangan dan kelebihan, serta kaitannya dengan komputasi modern.
Komputasi paralel adalah suatu teknik melakukan komputasi dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan. Hal ini diperlukan ketika ingin mengolah data dalam jumlah yang sangat besar, ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak contohnya ketika menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika, kimia, dll.
Komputasi paralel membutuhkan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang terhubung jaringan yang mampu menyelesaikan masalah secara paralel. Selain itu dibutuhkan juga middleware yang berperan mengatur distribusi antar titik dari satu mesin paralel. Setelah itu pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi. Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah secara bersamaan. Contoh bahasa pemrograman paralel yang populer adalah MPI (Message Parsing Interface) dan PVM (Parallel Virtual Machine).
Walaupun komputasi paralel terkesan mirip dengan multitasking, tetapi terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu terletak pada jumlah prosesor yang digunakan. Multitasking menggunakan prosesor tunggal yang melakukan pemrosesan dengan penjadwalan pada sistem operasi sehingga membuat komputer seperti melakukan tugas secara bersamaan. Di samping itu, komputasi paralel juga tidak menggunakan arsitektur Von Neumann.
Untuk memperjelas materi ini, sebaiknya kita harus terlebih dahulu mengetahui hal-hal mengenai model komputasi. Ada empat model komputasi yang digunakan, yaitu :
1.   SISD (Single Instruction, Single Data)
Satu-satunya model komputasi yang menggunakan arsitektur Von Neumann. Model ini bisa dikatakan sebagai model komputasi tunggal karena menggunakan satu prosesor saja. Contoh komputer yang menggunakan SISD adalah UNIVACI, IBM 360, Cray 1, dan PDP 1.
2.   SIMD (Single Instruction, Multiple Data)
Model ini menggunakan banyak prosesor dengan instruksi yang sama, namun setiap prosesor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kita ingin mencari angka 27 pada deretan yang terdiri dari 100 angka menggunakan 5 prosesor. Gunakan algoritma yang sama pada setiap prosesor namun dengan data yang berbeda di setiap prosesor. Misalnya prosesor 1 mengolah data deretan pertama hingga 20, prosesor 2 mengolah data deretan 21 hingga 40, dan seterusnya. Contoh komputer yang menggunakan SIMD adalah ILLIAC IV, MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, dan Cell Procesor (GPU).
3.   MISD (Multiple Instruction, Single Data)
Model ini menggunakan banyak prosesor dimana setiap prosesor melakukan instruksi yang berbeda dengan mengolah data yang sama. Contohnya mirip dengan kasus pada model SIMD namun penyelesaiannya dengan menggunakan kelima prosesor untuk mengolah data dari urutan pertama hingga ke 100, namun algoritma yang digunakan berbeda di setiap prosesor. Sampai saat ini belum ada komputer yang menggunakan model MISD.
4.   MIMD (Multiple Instruction, Multiple Data)
Model ini menggunakan banyak prosesor dengan setiap prosesor memiliki instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda. Contoh komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5, HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, dan AMD Opteron
 Berikut ini adalah gambaran perbedaan antara komputasi tunggal dengan komputasi paralel :

Melalui gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja komputasi paralel lebih efektif dan efisien dibandingkan komputasi tunggal, khususnya pada pemrosesan data yang berukuran besar.
Hal ini kembali lagi kepada kebutuhan pengguna. Apabila data yang ingin diproses berjumlah besar, maka teknik komputasi paralel adalah pilihan yang paling tepat. Dan sebaliknya, apabila data yang diproses berjumlah kecil, komputasi tunggal adalah pilihan yang paling efektif.


Hubungan antara Komputasi Modern dengan Parallel Processing
Seperti yang sudah kita ketahui, komputasi modern menyelesaikan masalah matematis yang meliputi perhitungan dan pencarian solusi dari masalah tersebut, dengan menyusun algoritma yang dapat dimengerti oleh komputer. Perhitungan dari komputasi modern adalah akurasi, kecepatan, problem, volume, dan besar kompleksitas.
         Konsep parallel processing adalah peningkatan efisiensi dan efektifitas komputer dengan melakukan berbagai tugas menggunakan beberapa prosesor secara bersamaan. Hal ini tentunya merupakan pengembangan dari komputasi modern karena komputer dapat menjalankan perintah dengan sama baiknya namun dengan cara yang lebih efektif dan efisien.